NAMA : SURYANI BR NABABAN
NIM : A1C118093
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
I. Judul Praktikum : Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom
II. Hari, Tanggal : rabu , 29 april 2020
III. Tujuan Praktikum : Adapun tujuan dari
dilakukannya praktikum ini adalah :
·
Dapat mengetahui teknik-teknik dasar
kromatografi lapis tipis dan kolom.
·
Dapat membuat plat kromatografi lapis tipis dan
kolom kromatografi.
·
Dapat memisahkan suatu senyawa dari campurannya
dengan kromatografi lapis tipis dan memurnikannya dengan kolom.
·
Dapat memisahkan pigmen tumbuhan dengan cara
kromatografi kolom
IV. LANDASAN TEORI
Menurut
(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/10/325teknik-pemisahan-dengan-khromatografi/), Kromatografi merupakan tehnik analisis yang digunakan
untuk memisahkan campuran zat sehingga membentuk komponen penyusunnya ,sehingga mempermudah dalam
menganalisis komponenya secara keseluruhan. Dalam tehnik ini terdapat tiga
jenis kromatografi yaitu: kromatografi lapis tipis , kromatografi cair,
khromatografi gas, kromatografi penukar ion, kromatografi afinitas yang memiliki prinsip dasar yang
sama.
Dalam kromatografi prinipnya
adalah terpisahnya masing-masing komponen penyusun suatu zat dimana komponen
penyusun suatu zat terletak pada perbedaan afinitas atau gaya adesi dari
setiap jenis analit. Afinitas
suatu analit ditentukan oleh daya adsorpsinya,semakin kuat adsorpsi dalam suatu analit dan mengecilnya kelarutan
dalam fasa gerak maka akan mengakibatkan waktu tinggalnya dalam kolom lebih lama dibandingkan dengan
analit yang daya adsopsinya lemah.
Kromatografi lapis tipis(KLT) merupakan salah satu metode pemisahan komponen
dimana pada metode ini di gunakan plat dengan lapisan adsoben inert. KLT
merupakan kromatografi jenis analitik. Senyawa
yang memiliki Rf lebih besar artinya memiliki tingkat kepolaran yang rendah,
dan sebaliknya. Hal itu bisa terjadi karna fase diamnya bersifat polar Karena
senyawa yang lebih polar akan bertahan kuat pada fase diam sehingga nantinya
akan menghasilkan nilai Rf yang rendah pula(Gandjar, 2007).
Ada banyak Jenis kromatografi diantaranya adalah kromatografi kertas, kromatografi
lapis tipis (KLT), kromatografi gas,dan
kromatgrafi kolom. Kromatografi lapis tipis merupakan analisa yang
sangat sederhana dimana kita dapat menentukan jumlah komponen yang ada pada
suatu sampelbahkan kita dapat mengidentifikasi kompon pada sampel tersebut.kromatografi lapis
tipis hamper sama dengan kromatografi kertas hanya saja pembedanya media pemisahnya dimana pada KLT di gunakan
plat kaca ataupun alumunium sedangkan kromatografi kertas di gunaka pemisahnya kertas (ending dan erna,2010).
Pada tehnik pemisahan pada
kromatografi ini setelah di lakukan pemisahan kromatografi yang di mulai dari proses penotolan noda pada
plat, kemudian pengujian dengan eulen lalu langkah selanjutnya adalah mendeteksi
noda.pendeteksian noda lebih mudah di lakukan dengan jenis kromatografi lapis
tipis(KLT) di bandingkan dengan kromatografi jenis kertas(soebagio,2000).
Pada dasarnya setiap komponen senyawa memiliki kecepatan
yang berbeda beda, oleh karna itu kromatografi dapat di bedakan menjadi
beberapa macam. Yaitu kromatografi lapis tipis(TLC),kromatografi kolom,
kromatografi kertas, dan kromatografi gas. Kromatografi lapis tipis ini
memiliki kelebihan dimana pengerjaannya dapat di lakukan dengan sangat cepat,
sedangkan untuk kromatografi kolom memiliki tehik kromatografi yamg penting
untuk skala preparative, dari beberapa milligram sampai puluhan gram. Pada kromatografi
kolom ini pengerjaannya di lakukan dengan menggunakan kolom kaca yang di lapisi
dengan bahan penyerap (tim kimia organic,2020).
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
-
Plat kaca kecil
-
Oven
-
Gelas piala
-
Batang pegaduk
-
Tabung reaksi
-
Pipa kapiler
-
Bejana pengembang
-
Lumping porselin
-
Erlenmeyer
-
Pensil
-
Kertas saring
-
Gelas wool
-
Corong
-
Pipet tetes
5.2 Bahan
-
Metanol
-
Pipa selotip
-
Air suling
-
Suspensi silica gel
-
Asam asetat eter
-
Benzene
-
Tablet yang mengandung kafein
-
Cairan ekstrak obat
-
Beberapa contoh daun
-
Petroleum eter
-
Kristal Na-sulfat anhidrat
-
Suspensi selulosa
-
Suspensi CaCO3
-
Suspensi sukrosa
VI. Prosedur
Kerja
A. Kromatografi Lapis Tipis
- DISiapkan Plat TLC
- Dibuat larutan pengembang dalam gelas piala 1L dengan komposisi Etanol : Metanol : Kloroform : Etil- Asetat : n-heksan : Aseton ( 40 : 68 : 108 : 115 : 140 : 152 ) ml
- Dibuat 10 larutan sampel daari 10 ekstrak tanaman dengan 5 ml methanol
- Diambil larutan sampel yang sudah di ekstrak dibubuhkan ( ditotolkan ) diatas pelat TLC dengan jarak kira-kira 1cm dari tepi pelat kaca.
- Dikeringkan noda sampel dan standard dengan dryer (ditiup)
- Ddimasukkan pelat ke dalam bejana pengembang
- DiBiarkan proses ini berlangsung sampai garis dmencapai 1 cm dari tepi atas pelat
- Diangkat pelat dari bejana, lihat noda dengan lampu UV atau dibuat larutan dengann serium sulfat
- Dihitung dan bandingkan semua Rf yang diperoleh.
B. Kromatografi Kolom
- Disiapkan 10 ekstrak daun
- Disiapkan kolom kromatografi
- Disumbat bagian bawah kolom dengan glass wool
- Dimasukkan silika gel kedalam larutan pengembang yang telah dibuat di awal
- Dimasukkan larutan tersebut kedalam kromatografi kolom
- Dimasukkan sampel yang akan di kromatografi
- Diteteskan secara terus menerus larutan kedalam kolom
- Ditampung dengan beberapa tabung reaksi bersih tetesan yang keluar dari kolom dan dipisahkan berdasarkan warnanya.
Berikut link video yang berkaitan dengan kromatogtafi lapis
tipis dan kolom :
dari video di atas terdapat permasalahan:
- Pada video 1 dimasukkan lempengan kaca kedalam gelas kimia yang di tutup dengan kaca arloji. Namun di dalam gelas kimia tersebut terdapat kertas saring.mengapa di masukkan kertas saring dalam gelas kimia tersebut? Apa kegunaannya?
- pada video 1 digunakan pipa kapiler yang di panaskan hingga ujungnya mengecil. Dan pipa kapiler tersebut digunakan untuk penotolan . apakah harus menggunakan pipa kapiler untuk penotolan ? adakah alat lain yang dapat di gunakan untuk penotolan?
- Pada video 2 pada awalnya komponen berada pada permukaan atas sampel lalu apa yang menyebabkan komponen bisa melewati fase diam pada kromatografi kolom?
Selamat sore suryani, saya Nisa Aprylina NIM A1C118044 akan menjawab pertanyaan nomor 1. Kertas saring dimasukkan kedalam gelas kimia digunakan untuk mengetahui suatu eluen telah jenuh atau belum. Saat semua eluen telah membasahi semua kertas saring, maka saat itulah eluen dapat dikatakan telah jenuh untuk digunakan sebagai bahan praktikum. sekian semoga bermanfaat
BalasHapusAssalamualaikum wr wb saya Resa Ovelia Hamsar dengan NIM A1C118034 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Pada umumnya, sampel secara manual ditotolkan melalui pipa kapiler, mikropilet atau melalui penyuntik mikro kaca yang telah terkalibrasi sedemikian rupa sehingga tetesan yang datang tepat menyentuh permukaan lempeng
BalasHapusSaya Fitrianty (032) akan menjawab pertanyaan nomor 3, dimana kromatografi kolom merupakan kromatografi serapan atau adsorbsi. Pemisahan ini dilakukan berdasarkan adsorbsi komponen-komponen campuran yang berbeda.Komponen dengan afinitas paling kecil akan bergerak lebih cepat mengikuti aliran pelarut.
BalasHapusSekian, terimakasih