LAPORAN
NIM :
A1C118093
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VIII.MANFAAT
Adapun manfaat dari percobaan ini adalah
1.
praktikan dapat melakukan kristalisasi dengan
baik
2.
dapat memilih pelarut yang sesuai untuk
rekristalisai
3.
dapat menjernihkan dan meghilangkan warna
larutan
4.
dapat memisahkan campuran dengan rekristalisasi
prosedur kerja dapat dilihat pada link di bawah ini :
IX. DATA PENGAMATAN
9.1 Rekristalisasi
No
|
Perlakuan
|
Hasil
|
1
|
Dimasukkan dan dipanaskan 50 ml air suling pada
gelas kimia
|
Terbentuk gelembung-gelembung gas pada air
|
2
|
Ditambahkan 0,5 gram asam benzoat yang tercemar dalam air panas
|
Larutan berwarna hitam akibat penambahan zat pengotor
|
3
|
Disaring dengan kertas saring wathman
|
Warna larutan yang tersaring berwarna jernih
|
4
|
Dijenuhkan larutan dengan memasukkan ke air es
|
Terbentuk Kristal berwarna putih mengkilap
|
5
|
Diuji titik lelehnya
|
Suhunya 115oC
|
9.2 Sublimasi
No
|
Perlakuan
|
Hasil
|
1
|
Dimasukkan 1-2 gr naftalen kecawan penguap. Tutup
dengan kertas saring yang telah dibuat lubang kecil
|
Zat tidak murni, sebab telah tercemar oleh pasir
|
2
|
Sumbat corong dengan gels wool atau kapas
|
Ada uap naftalen pada corong karena telah menyublim.
|
3
|
Hentikan pembakaran dan kumpulkan zat yang ada pada
kertas saring.
|
Adanya zat yang menguap pada kertas saring. Titik
lelehnya 92 C.
|
X.PEMBAHASAN
keberhasilan pemurnian zat padat
sangat di pengaruhi dengan pemahaman yang baik dan jelas terhadap sifat sifat
fisik dan kimia zat yang akan di murnikan. Sebagai praktikan diharapkan mampu
mengenal dengan baik jenis pelarut dan organic dan gradient kepolarannya terutama
saat pencampuran di lakukan dengan dua atau lebih jenis pelarut untuk
melarutkan zat padat terdapat beberapa faktor teknis yang dapat dilakukan yaitu
dengan tehnik kristalisasi, sublimasi damnn kromatografi tergantung pada sifat
fisik dan kimia zat yang akan di uji untuk memilih penggunaan tehniknya (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07/pemurnian-zat-padat-organik93/)
A. Percobaan rekristalisasi
Pada percobaan rekristalisasi di
gunakan asam benzoat sebagai sampel yang akan di ujidan di murnikan dan pasir
sebagai pengotor kedua bahan tersebut akan di campurkan tujuan dari percobaan
ini adalah untuk menghilangkan atau memurnikan bahan yang sudah di camurkan
tadi dengan proses rekristalisai. Hal yang di lakukan adalah memanaskan 50 ml
air dalam gelas kimia pada penagas
hingga timbul gelembung yang diamati .kemudian asam benzoate beserta
pengotornya di masukan kedalam air secara
perlahan dan di aduk menggunakan sudip pada percobaan terbentuk larutan
berwarna hitam . setelah asam benzoate beserta pengotornya telah bercampur
dengan air maka di lakukan penyaringan dengan menggunakan corong Buchner yang
di lapisi kertas whatman dalam keadaan
panas.setelah itu didinginkan endapan yang tersisa pada kertas saring dimana
pada saat didinginkan terlihat Kristal .langkah selanjutnya adalah menguji
titik leleh Kristal tersebut menggunakan MPA dan di dapatlah titik lelehnya
yaitu = 150°c.
B. Percobaan sublimasi
Pada percobaan sublimasi bertujuan untuk memisahkan zat pengotordari
zat murninya dimana zat pengotor yang kami gunakan itu sama dengan
rekristalisasi yaitu menggunakan pasir dan bahan yang disublimasi adalah
naftalen. Hal yang di lakukan adalah menimbang naftalen sebanyak 1 gram yang di
campurkan dengan pasir sebanyak 1 gram (1:1). Kemudian larutan di masukan
kedalam cawan penguap dan ditutup dengan corong Buchner yang di beri kertas
saring yang dilubangi lalu di panaskan di atas penagas. Lalu di hentikan
pembakaran setelah kurang lebih 5 menit atau saat semua zat yang di sublimasikan
habis. Lalu di kumpulkan zat yang berasa pada kertas saring lalu di masukan
kedalam pipa kapiler lalu diuji menggunakan MPA untuk menguji titik leleh
sehingga di dapatkan hasil = 92°c hasil
ini berbeda dengan hand book kana titik leleh naftalen sebenarnya 80°c namun
perbedaan itu tidak terlalu jauh hal ini
dapat terjadi karna adanya kesalahan pada praktikan ataupun tehnik yang di
lakukan.
XI. KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1.Rekristalisasi adalah metode pemurnian zat yang pertujuan
untuk mendapatkan zat murninya yang dipisahkan dari pengotornya
2. Pelarut yang sering digunakan dalam proses
rekristalisasi adalah air. Sebab air merupakan pelarut yang cocok.
3. Warna larutan berubah menjadi jernih saat proses penyaringan yang pada
awalnya campuran bercampur denga pengotor.
4.Proses pemisahan dengan cara kristalisasi menghasilkan zat
murni berbentuk Kristal.
Link video percobaan dapat dilihat pada link di bawah ini:
Dari video diatas terdapat permasalahan yaitu :
1.Mengapa saat menyaring campuran dengan corong Buchner,
campuran tersebut harus disaring dalam keadaan panas ?
Pada proses rekristalisasi mengapa digunakan air es untuk
membentuk Kristal. Apakah kristal tidak terbentuk apa bila hanya didiamkan pada
suhu ruang?
3.Pada percobaan sublimasi mengapa corong harus disumbat?
XII. DAFTAR PUSTAKA
Husna, N. Ni’matul dan Sutoyo, Anwar. 2016. Metode
Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan
Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Keenan,dkk. 2006. Kimia Dasar dan Konsep Inti Edisi
Empat. Jakarta: Erlangga
Tim Kimia Organik. 2019. Penuntun Praktikum Kimia
Organik I. Jambi: Universitas Jambi
Selamat malam
BalasHapusSaya Sari Bulan akan membantu menjawab nomor 3, pada percobaan sublimasi yang dibutuhkan praktikan adalah uap dari zat padat tersebut, dari penyumbatan tersebut terbentuklah kristal dari uapnya dan akan menempel dicorong tersebut sehingga kristal tersebut dapat diamati bentuk dan titik lelehnya.
Assalamualaikum, perkenalkan saya RAHMADANSAH Nim: A1C118066 ingin membantu menjawab permasalahan nomor 2, air es berfungsi merangsang terbentuknya kristal Dimana es berfungsi sebagai penjenuh larutan yang dipanaskan. Terkait masalah suhu ruang, kristal dapat tergantung dari segi suhu pelarut air serta faktor dari praktikan itu sendiri.
BalasHapusbaiklah, perkenalkan saya Ryan Willianto (A1C118019) akan menjawab permasalahan anda nomor 1.tujuan digunakannya penyaringan dalam konsdisi panas, yaitu agar didapatkan hasil yang baik dalam pennyaringan.
BalasHapussekian pembahasan dari saya. semoga bermanfaat.