Selasa, 17 Maret 2020

JURNAL V REAKSI REAKSI ALDEHID DAN KETON

JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I







NAMA : SURYANI BR NABABAN
NIM   : A1C118093



DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020



I.JUDUL     :reaksi reaksi aldxehid dan keton
II.HARI,TANGGAL  :rabu, 18 maret  2020
III.TUJUAN        :adapun tujuan dari praktikum ini adalah :

  1. Dapat memahami azas-azas reaksi senyawa karbonil
  2. Dapat memahami perbedaan reaksi antara aldehid dan keton
  3. Dapat menjelaskan jenis-jenis pengujian kimia sederhana yang dapat membedakan   aldehid dan keton


IV. LANDASAN TEORi


Dalam memahami berbagai jenis reaksi senyawa kanonil khususnya aldehid dan keton adalah dengan memahami bahwa senyawa tersebut bersifat polar Karna memiliki satu ikatan kanonil yang memungkinkan adanya sipil pada ikatan rangkap karbon dan oksigen. Hal ini menyebabkan senyawa senyawa kanonil memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada dari alkena dengan berat molekul yangsama (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/20/reaksi-reaksi-aldehid-dan-keton198/)

Menurut Respasi (2016), ada beberapa hari reaksi alergis dan keton :
A. Reaksi oksidasi
 Reaksi oksidasi digunakan untuk membedakan alergis dan keton. Dimana alergis sukar dioksidasi sedangkan keton tidak Karna keton tahan terhadap oksidatornya. Dimana oksidatornya alergis adalah larutan Ag dengan feeling karna Ag sangat lemah
B. Reaksi reduksi
   Reaksi reduksi memiliki beberapa macam diantaranya:
- reaksi menjadi pinakol
-reaksi menjadi alkohol
-reaksi menjadi hidrokarbon
C. Reaksi adisi menjadi pinakol
   Pada reaksi ini adisi bereaksi membentuk alkohol sekunder dan keton membentuk alkohol tersier
D. Reaksi adisi senyawa sianida
  Dalam kehidupan sehari hari ini kita sering mendengar sianida adalah bahan kimia yang berbahaya dan banyak merugikan namun berbeda pada reaksi adisi dimana sianida berguna untuk pembuatan asam alfa hidroksi
       Aldehid dan keton merupakan senyawa yang mudah larut namun antara aldehid  dan keton yang paling reaktif ialah aldehid. Sudah banyak kimiawan yang mengembangkan percobaan ini dimana untuk menguji gugus fungsi dari aldehid tersebut sehingga banyaknya uji coba yang dilakukan dengan uji feeling dan uji bennedict. Dalam kehidupan kita sehari hari dapat dilihat dalam alkohol l, asam, reaksi aldehid dan keton. Dimana yang paling banyak di gunakan ialah alkohol(jampel,2013).
    Menurut achmad (2010), meburut sifat dan strukturnya aldehid dan keton dapat di bedakan menjadi:
A. Aldehid mudah teriksidasi sedangkan keton tidak
B. Untuk rebahan Yabg sama dapat di bedakan bahwa aldehid lebih reaktif dibandingkan keton hal ini disebabkan Karna aldehid molekul nya lebih di lindungi dibandingkan keton.
C. Jika aldehid teriksidasi maka akan menghasilkan asam karboksilat,sedangkan keton tidak hal ini disebabkan Karna keton mengalami pemutusan ikatan rangkap menghasilkan dua ikatan asam karboksilat.
    Menurut tim kimia organik (2016),aldehid dan keton merupakan senyawa yang memiliki gugus kanonil yang sama dimana dilambangkan C=O. Karna kesamaan yang dimiliki gugus ini maka sifat umumnya sama. Salah satu perbedaannya aldehid dan keton adalah dalam satu pereaksi yang sama aldehid lebih cepat berekasi daripada keton. Hal ini dikarenakan atom aldehid lebih dilindungi dsripada keton.. Dan perbedaan lainnya ialah aldehid lebih mudah mengalami reaksi oksidasi yabg dapat menghasilkan asambkarboksilat dibandingkan dengan keton.



V. ALAT dan BAHAN
5.1     Alat
  • Tabung reaksi
  • Pengaduk
  • Penangas
  • Pipet Tetes
  • Erlenmeyer
  • Corong Hirsch
  • Tutup Tabung Reaksi
  • Labu 50ml
  • Corong Buchner


5.2  Bahan
  • Pereaksi Tollens
  • n-heptanaldehid
  • Perak nitrat 5%                                              
  • NaHSO3 jenuh
  • NaOh 5%
  • Air es
  • Amonium hidroksid 2%                                
  • Etanol
  • Benzaldehid                          
  • Fenilhidrazin
  • Aseton                                                             
  • Metanol
  • Sikloheksanon                                                
  • HCl pekat
  • Pereaksi benedict                                            
  • Dinitrofenilhidrazin
  • Natrium sitrat
  • Hidroksilamin HCl
  • Natrium karbonat
  • Natrium asetat trihidrat
  • Aquadest
  • Iodium
  • CuSO4.5H2O                        
  • Iodium iodida
  • Pereaksi fehling             
  • Kalium iodida
  • Natrium kalium tetrat
  • Asetaldehid
  • NaOH 10%  
  • Formaldehid

PROSEDUR KERJA

6.1  Uji cermin kaca, Tollens

  • Diisi pereaksi tollens pada empat tabung reaksi (cara membuat siapkan satu tabung pereaksi yang bersih sekali, kedalam 2 ml larutan perak nitrat 5% tambahkan 2 tetes lar. NaOH 5%
  • Ditambahkan tetes demi tetes sambil diaduk larutan amonium hidroksida 2% hanya secukupnya agar supaya larut pengujian akan gagal bila kebanyakan amonia
  • Diuji benzaldehid, aseton, sikloheksanon, dan formalin dengan menambahkan masing-masing 2 tetes bahan tersebut kedalam tabung uji
  • Diaduk campuran 
  • Didiamkan selama 10 menit
  • Dipanaskan tabung didalam penangas air bila tidak terjadi reaksi selama 5 menit
  • Diamati apa yang terjadi


6.2  Uji fehling dan bennedict

  • Dibuat larutan benedict ( Cara membuatnya: larutan 173 gr natrium sitrat dan 100 gr natrium karbonat dalam 750 aquades, diaduk, disaring, lalu ditambahkan perlahan 17,3 gr CuSO4.5H2O dalam 100  ml air, diencerkan hingga volume total i L) atau 5 ml pereaksi fehling yang masih fresh (cara membuatnya: larutan A = 69 gr CuSO4.5H2O dalam 1 L air suling
  • Dimasukkan 5 ml pereaksi bennedict kedalam 4 tabung reaksi
  • Digunakan 5 ml pereaksi fehling yang masih fresh. 
  • Cara membuat : larutan A = 69 Gram CuSO4.5H2O dalam 1 liter air suling. Larutan B= 346 gram natrium kalium tartrat atau garam Rochelle  didalam larutan NaOH 10%, dimana pereaksi fehling A dan B sama banyak baru di campur. 
  • Diuji formaldehid, n-heptanaldehid, aseton, dan sikloheksanon dengan memasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi yang berisi pereaksi fehling dan pereaksi Benedict.
  • Ditempatkan tabung yang berisi tadi di air mendidih selama 10-15 menit.


6.3  Adisi bisulfit

  • Dimasukkan 5 ml larutan NaHSO3 jenuh kedalam erlenmeyer 50 ml
  • Didinginkan larutan dalam air es
  • Ditambahkan 2,5 ml aseton tetes demi tetes sambil diaduk
  • Ditambahkan 10 ml etanol setelah 5 menit untuk memulai kristalisasi
  • Disaring kristal dengan corong Hirsch
  • Diamati apa yang terjadi
  • Ditambahkan beberapa tetes HCl pekat


6.4  Pengujian dengan Fenilhidrrazin

  • Dimasukkan ke dalam tabung reaksi besar 5 ml fenilhidrazin
  • Ditambahakan dengan 10 tetes bahan yang akan di uji yaitu : benzaldehida dan sikloheksanon.
  • Ditutup tabung reaksi dan digoncang dengan kuat selama 1-2 menit hingga mengkristal.
  • Disaring kristal dengan corong Hirsch dan dicuci dengan sedikit air dingin.
  • Direkristalisasi dengan sedikit metanol dan etanol.
  • Dikeringkan dan tentukan titik lelehnya.
  • Digunakan dengan cara yang sama untuk 2,4-dinitrofenilhidrazin, buatlah turunan benzaldehid dan sikloheksanon. tentukan titik lelehnya.


6.5  Pembuatan Oksim

  • Dimasukkan 1 gram hidrojsilamin HCl dan 1,5 gram natrium asetat trihidrat dalam erlenmeyer50 ml  dan dilarutkan dalam 4 ml air .
  • Dipanaskan larutan sampai 35 drajat celcius.
  • Ditambahakan dengan sikloheksanon tutup dan gocang selama 1-2 menit. 
  • Dilihat pada waktu mana zat padat sikloheksanon-oksim akan terbentuk
  • Didinginkan dalam lemari es.
  • Disaring kristal dengan corong Hirsch
  • Dicuci dengan 2 ml air es
  • Dikeringkan dan tentukan titik lelehnya.


6.6  Reaksi Haloform

  • Dimasukkan 5 teets aseton dalam erlenmeyer yang telah berisi 3 mllarutan NaOH 5%.
  • Ditambahkan sekita 10 ml larutan iodium iodida.
  • Cara membuat : dilarutkan 25 gram iodium dan50 gr larutan kalium iodida dalam 200 ml air.
  • Digoncang sampai warna coklat tidak hilang lagi.
  • Diamati odoform yang berwarna kuning akan mengendap dan bau khas yang timbul.
  • Dilakukan pengujian terhadap isopropanol, 2-pentanon, dan 3-pentanon.


6.7  Kondensasi Aldol

  • Ditambahkan 0,5 ml asetaldehid ke larutan NaOH 1% .
  • Digoncang dan catat baunya (sisa asetaldehid).
  • Dipanaskan campuran selama 3 menit.
  • Dicatat, hati-hati bau tengikdari krotonaldehid.
  • Disusun peralatan untuk merefluks.
  • Dimasukkan 50 ml etanol, 1 ml aseton, 2 ml benzaldehidm dan 5 ml larutan NaOH 5%.
  • Direfluks campuran selama 5 menit.
  • Didinginkan labu dan kumpulkan kristal dengan corong Buchner.
  • Direkristalisai dengan etanol dan tentukan titik lelehnya.


Video yang terkait dengan percobaan dapat dilihat pada link berikut:
https://youtu.be/zd50ddGdht8

https://www.youtube.com/watch?v=nDglRuHBTkw

Adapun permasalahan yang timbul ialah :


  1. Pada video kedua  pada larutan gula yang dicampurkan larutan fehling A dan fehling B  yang kemudian dipanaskan tidak menghasilkan perubahan warna sedangkan pada larutan glukosa yang dicampur dengan larutan fehling A dan fehling B  yang dipanaskan mengalami perubahan warna menjadi merah bata. pertanyaannya kenapa pada larutan gula tidak terjadi perubahan warna sedangkan pada glukosa terjadi perubahan warna ?
  2. Mengapa kawat tembaga di panaskan dan dicelupkan pada methanol sebanyak 10 kali?
  3. Pada  tersebut dilakukan pemanasan setelah di lakukannya pencampuran dari beberapa zat . apa fungsi dari pemanasan tersebut?



Selasa, 10 Maret 2020


LAPORAN PRAKTIKUM 1V REAKSI REAKSI HIDROKARBON

LAPORAN
KIMIA ORGANIK I








NAMA : SURYANI BR NABABAN
NIM   : A1C118093



DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020




Prosedur kerja percobaan dapat di lihat pada link di bawah ini : 


MANFAAT 
Adapun manfaat dilakukannya percobaan ini adalah :
Praktikan dapat mengetahui jenis jenis reaksi kimia untuk membedakan golongan pada senyawa hidrokarbon serta dapat mengujinya dan dapat membedakan sifat sifat kimia hidrokarbon alafanik jenuh dan tak jenuh 

 VII. DATA PENGAMATAN

1. Brom dan Karbon tetraklorida
NO
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
1 ml alkana ditambahkan 15 ml Brom dikocok secara perlahan  dan ditiup lalu diletakkan ditempat gelap
Warna larutan tetap kuning  tapi lebih jernih
1 ml alkana ditambahkan 15 ml Brom dikocok secara  perlahan  dan ditiup lalu diletakkan ditempat terang
Warna larutan  tetap kuning tapi lebih  gelap 
2
1 ml dietil eter ditambahkan 15 ml Brom digoncang  secara perlahan dan ditiup  
Terdapat L1 eter  dan L2 Brom dan menimbulkan  sedikit asap
1 ml dietil eter ditambahkan 15 tetes benzena digoncang secara  perlahan  dan ditiup
Terdapat sedikit asap dan larutan menjadi keruh
3
1 ml minyak jelantah ditambahkan  3 ml H2SO4 digoncang secara perlahan

3 ml benzena ditambahkan 1 ml H2SO4 digoncang  secara  perlahan  
Warna minyak yang kuning keruh berubah  menjadi hitam

Terbentuk 2 lapisan atas yang bening
(L1)  dan Lapisan bawah keruh ( L2)
4
3 ml kloroform ditambahkan 1 ml minyak jelantah digoncang secara  perlahan  

3 ml air ditambahkan 1 ml minyak jelantah digoncang secara  perlahan  
Warna larutan kuning lebih  keruh


Terbentuk L1 kuning keruh  dan L2 bening diantaranya ada sedikit gelembung  gelembung.
              
2. Brom
NO
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1


2
Tabung (I) 1 ml benzena  ditambahkan 3 tetes Brom  digoncang secara  perlahan
Larutan menjadi kuning dibagian atas (L1) dan di bawahnya bening(L2)
Larutan dipanaskan
Semua larutan menguap dan tak bersisa
Tabung (2) benzena ditambahkan paku  digoncang secara  perlahan  ditambahkan  lagi  3 tetes brom
terlihat warna kuning agak pudar pada larutan dari warna awalnya
 Larutan dipanaskan
Larutan masih tersisa 

3. Larutan Kalium Permanganat
NO
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1




2



3
4
Tabung Reaksi (I) di masukan 1 ml KMnO4 ditambahkan  5 tetes n-metana kemudian di goncangkan secara perlahan

Tabung reaksi (II) dimasukkan 1 ml KMnO4 ditambahkan  5 tetes n-heksana digoncang secara  perlahan 
Tabung reaksi(III) dimasukkan 1 ml KMnO4 ditambahkan  5 tetes n-heptana  digoncang secara  perlahan  
Dalam larutan ada sedikit  warna kecoklatan




Larutan menjadi warna ungu dan tampak kemerahan


Larutan menjadi warna ungu pekat keseluruhan
Tabung Reaksi (IV)dimasukkan 1 ml KMnO4 ditambahkan  5 tetes benzene digoncang secara  perlahan
Tabung reaksi (V)dimasukan 1 ml KMnO4 ditambahkan  5 tetes eter digoncang secara  perlahan  
Warna larutan tetap ungu  tapi terbentuk 2 lapisan

Larutan menjadi warna ungu kemerahan

4. Asam Sulfat Pekat
NO
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1


2
2 ml asam sulfat pekat ditambahkan  10 tetes eter lalu di guncang secara perlahan

2 ml H2SO4 ditambahkan  10 tetes n heptana lalu digoncang secara  perlahan  
larutan menjadi warna jingga dan terasa  sedikit panas saat dikocok

Larutan tidak larut sehingga terbentuk 2 lapisan atas yang bening
(L1) dan lapisan bawah agak keruh (L2)



5. Asam Nitrat
NO
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
2


3
4
 4 ml asam nitrat ditambahkan  eter
Warna larutannya  bening
Ditabahkan batu didih kedalam tabung reaksi lalu dipanaskan
Warna larutan berubah menjadi kuning pekat (orange) dan mendidih sampai keluar  dari tabung
Dituangkan kedalam gelas kimia berisi batu es 
Larutan berubah menjadi warna putih keruh
Diamati bau yang timbul
Bau larutan seperti bau bayclin (pemutih pakaian )

6. Bahan Tak dikenal
NO
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
3 ml aquades ditambahkan  1 ml benzena lalu digoncang secara  perlahan  
Terdapat 2 fasa yang berwarna jernih bagian atas (L1)dan bawah(L2) 
2
3 ml H2SO4 ditambahkan  1 ml benzene digoncang secara  perlahan  
Terdapat 2 fasa, dibawah bening(L1) dan bagian atas keruh(L2)
3
2 ml benzena ditambahkan  2 ml kloroform digoncang secara  perlahan  
Larutan menjadi satu fasa dimana larutannya jernih dan terdapat sedikit 


VIII. PEMBAHASAN


Reaksi hidrokarbon dapat terjadi dengan bantuan katalis dima dengan terjadi nya katalis dapat merubah rantai karbon yang tadinya lurus menjadi bercabang atau yang sering di nsebut  isomerisai dengan bantuan amilum klorida. Dapat di contohka dengan butane yang diisomerisasi menjadi isobutana yang dapat dibuat menjadi isooktana yang biasanya di gunakan untuk pembuatan bahan bakar bensin  http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/
1.       1.Brom dan tetra klorida
Pada percobaan ini dilakukan 4 percobaan , dimana pada 4 tabung reaksi pada tabung reaksi berisikan  15 ml brom dan 1 ml alkane yang menghasilkan warna kuning kemudian di tempatkan pada tempat yang terang dan gelap hasil yang di dapatkan ialah warna larutan menjadi lebih gelap di tabung reaksi terang dan tabung reaksi di tempat gelap warna larutan lebih jernih dan menghasilkan uap . lalu pada uji bromin , terdapat Br dalam karbon tetraklorida pada larutan sampel dimana perlakuan juga sama yaitu dengan meletakan pada tempat terang dan gelap. Dimana larutan di tempat gelap senyawa bereaksi dengan cepat dibandingkan di tempat yang terang namun pada larutan di tempat terang senyawa bereaksi  dan menghasilkan suatu molekul baru yang menimbulkan lapisan pada larutan. Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan laju reaksi pada senyawa. Percobaan ini dapat dikatakan berhasil jika tibul gas pada larutan, gas yang timbul ialah gas HBr. Namun lebih baik jika di gunakan kertas lakmus dikarenakan lebih mudah mengamatinya dengan melihat perubahan warna yang terjadi.
2.       2.Brom
Pada percobaan ini di lakukan 2 percobaan yang di lakukan pada 2 tabung reaksi . 1 ml benzene ditambahkan dengan 3 tetes brom saat dipanaskan larutan menguap keseluruhan hingga tidak ada yang tersisa. Namun pada tabung reaksi yang berbeda dengan penambahan brom 3 tetes dan paku menimbulkan warna kuning dan tersisa sedikit larutan. Reaksi yang terjadi pada larutan ini ialah reaksi halogenasi dimana benzeba dan halogen terjadi reaksi dengan adanya bantuan katalis yang menghasilkan halide dan asam halide
3.       3.larutan kalium permangant
Pada percobaan ini di lakukan 5 perbandingan sampel yang di reaksikan dengan KMnO4. Pada tabung 1 dimasukan 5 tetes n-heksana yang menimbulkan warna kecoklatan. Pada tabung reaksi ke 2 di tambahkan 5 tetes n-metana yang menimbulkan warna ungu kemerahan. Pada tabung ketiga penambahan larutan n-heptana menghasilkan warna ungu pekat, pada tabung reaksi ke 4 ditambahkan 5 tetes larutan benzene terbentuk 2 lapisan(L1 & L2) dan pada tabung reaksi ke 5 ditambahkan 5 tetes eter menghasilkan warna ungu kemerahan . percobaan ini di lakukan untuk melihat kerektifan dari benzene terhadap oksidator yang digunakan.
4.       4.asam sulfat pekat
Pada percobaan ini dimasukan2 ml  asam sulfat dengan 10 tetes eter yang menghasilkan larutan berwarna jingga dan terasa panas saat di goncang namun pada saat 2 ml asam sulfat ditambahkan dengan 10 tetes n heptana lalu diguncang dihasilkan 2 lapisan pada larutan sampel dimana atasnya bening dan bawah nya keruh.
5.       5.asam nitrat
Pada percobaan ini dilakukan dengan larutan eter dan nitrat. Dimana pada saat penambahan 4 ml asam nitat dan ditambahkan eter warna yang di hasilkan masih bening tetapi pada saat penambahan batu didih larutan berubah menjadi orange dan menimbulkan asap yang berwarna orange juga. Kemudian pada saat larutan di masukan kedalam gelas kimia berisikan es larutan berubah warna menjadi orange dan saat di tuang menimbulkan bau tak sedap seperti bau beyclin.
6.       6. bahan tak dikenal
Pada percobaan ini digunakan 2 bahan utama yaitu minyak jelantah dan benzene. Yang kemudian di uji dengan air, asam sulfat dan kloroform. Pada minyak jelantah ditambahkan dengan air yang membentuk 2 lapisan  yang kemudian di tambahkan klorofom yang memberikan perubahan warna pada lapisan dimana lapisan atas berwarna keruh dan lapisan bawah kuning.kemudian saat penambahan asam sulfat larutan berubah warna men jadi cokalt dan memberikan bau tak sedap.



IX. Kesimpulan
                Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. hidrokarbon memiliki struktur yang berbeda dimana alkana merupakan ikatan rangkap tunggal    ,alkena memiliki ikatan rangkap dua, alkuna memiliki ikatan rangkap tiga sedangkan hidrokarbon aromatik merupakan senyawa lingkar beratom enam 
2. cara dan tehnik dalam menentukan golongan senyawa hidrokarbon dapat di uji dengan melakukan uji brom ,uji bayer,sulfonasi dan nitrasi.
3. jenis reaksi kimia yang dapat di lakukan untuk membedakan golongan senyawa hidrokarbon dengan reaksi eliminasi,reaksi subtitusi dan reaksi adisi.

X. PERTANYAAN PASCA
1. Mengapa pada uji Brom dalam karbon tetraklorida  warana alkana yang di campurkan brom lalu  di  tempatkan pada sinar matahari hasilnya berbeda dengan yang di tempatkan di tempat gelap?
2. Pada uji asam nitrat larutan Benzema dan asam nitrat di beri batu didih dan di didihkan, apa    kegunaan di masukkannya batu didih?
3. Mengapa pada uji senyawa tak di kenal, senyawa tersebut dapat dikatakan Benzena?

   XI. Daftar Pustaka
Antonius.2013.Bilangan Peroksidasi Minyak Goreng Curah dan Sifat Organoleptik Tempe pada Pergulungan Penggorengan. Vol.2
Cahyono.2013.Penggunaan Model Pembelajaran Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia. Vol. 14
Siswayo.2009.Kimia Organik dan Soal-Soal.Bandung: UI Press.
Syamsurizal.2019.Analisis Kualitatif Senyawa organik. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/.
Tim Kimia Organik I.2016.Penuntun Praktikum Kimia Organik I.Jambi: UniversitasJambi.


LAMPIRAN

video dapat dilihat pada link berikut

 https://youtu.be/3njGYrI5Zx0

 pengambilan larutan n-heksana
 dimasukan benzena kedalam tabung reaksi
dimasukan aquades kedalam tabung reaksi 
 hasil uji brom
hasil uji senyawa tak di ketahui

pembuatan NaOH, NaHco3, na2co3 DAN SERBUK PEMASAK

            PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK “ pembuatan NaOH, NaHco3, na2co3 DAN SERBUK PEMASAK”   OLEH : NAMA : SURYANI BR NABABAN NIM : A1C11809...